Qatar Lakukan Sportwashing Sebelum Piala Dunia


 Qatar dipilih jadi tuan-rumah Piala Dunia 2022 pada 2010. Sesudah penentuan itu, Qatar coba mem-branding dianya sebagai negara yang aktif terturut dalam soal sepakbola global. Pada 2011, lewat Qatar Sports Investment, Tamim bin Hamad Al Thani sebagai Emir Qatar mengakuisisi Paris Saint Germain (PSG).

Pada tahun yang masih sama, Qatar Foundation jadi sponsor FC Barcelona. Perusahaan asal Qatar seperti Qatar Airways, mulai jadi sponsor klub-klub. Apa yang sudah dilakukan Qatar itu dapat dibaca sebagai usaha sportwashing.

Sportwashing sebuah usaha yang sudah King88bet korporasi atau instansi tertentu untuk mengaburkan kekeliruan yang mereka kerjakan lewat olahraga. Dalam kerangka Qatar, sportwashing dilaksanakan untuk mengubah kabar berita rumor pekerja migran.

Pembangunan International Centre for Sport Security (ICSS) yang berkantor di Qatar memperlihatkan ada usaha sportwashing. Instansi yang baru dibangun pada 2010 itu dibuat untuk melawan korupsi dalam olahraga, sedangkan itu mereka bekerja untuk memantau Piala Dunia 2022 yang kental dengan kasus suap.

Selainnya pada sektor politik yang nir-oposisi, laporan-laporan beragam instansi seperti Amnesti Internasional dan Human Right memperlihatkan jika Qatar mengaryakan karyawan migran dengan tidak manusiawi.

Qatar coba membuat citra yang tidak king88bet login alternatif dengan mengakuisisi PSG. PSG sudah memimpin sepak bola Prancis minimal satu dasawarsa paling akhir dan sudah datangkan beberapa pemain bintang pada harga tinggi, seperti Mbappe dan Neymar.

Menurut Kyle Fruha, Alfred Archer dan Jake Wojtowicz dalam riset dengan judul Sportwashing: Complicity and Corruption, dengan jadi tuan-rumah Piala Dunia, Qatar bisa nikmati jalinan dekat sama sepakbola sebagai olahraga yang terkenal di dunia, yang hendak gantikan tipe info lain mengenai Qatar.

Akan tetapi, usaha Qatar itu tidak Qatar Lakukan Sportwashing Sebelum Piala Dunia sukses. Keluarga Al Thani membuat pemantauan yang ketat sesudah Qatar dipilih jadi tuan-rumah Piala Dunia. Havard Stamnes Søyland dalam disertasinya yang dengan judul Qatar`s Sport Strategy: A case of sports diplomacy or sportwashing? menyebutkan jika hak politik di Qatar makin sedikit. Keluarga Al Thani, lewat Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al Thani menggenggam kekuasaan mutlak tidak ada kebebasan pemilu atau partai oposisi.

Postingan populer dari blog ini

One label for this type of discrepancy is actually systemic injustice, an expression

Following the development of cars, trucks, and extensive networks of highways which offered greater mobility,

A 10-year-old boy was critically injured, and remains in critical condition.